BUDAYA ORGANISASI
Budaya organisasi adalah :
- Sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi-organisasi lainnya.
- Sistem makna bersama ini adalah sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung tinggi oleh organisasi.
Pengertian budaya organisasi, sebagai berikut :
- Merupakan suatu sistem (input, proses, output, feedback), terdiri dari asumsi-asumsi penting, nilai-nilai, keyakinan, norma-norma yang relatif harmonis, dijadikan standar dan penuntun perilaku orang-orang di dalam organisasi.
- dirumuskan oleh orang-orang yang berada di dalam organisasi baik pimpinan maupun karyawan (come from within), yang dipengaruhi oleh lingkungan,
- menjadi perekat kebersamaan mereka, sehingga memiliki kontinyuitas, dan identitas organisasi,
- mengandung kemampuan mengumpulkan, menerima dan mengolah umpan balik, mampu menyeimbangkan kontribusi yang kontras, bekerja berdasarkan pengendalian sendiri, sehingga mampu menyelesaikan setiap permasalahan internal organisasi dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
WUJUD BUDAYA ORGANISASI
- Budaya organisasi tidak memiliki satu set nilai-nilai yang seragam (uniform), tetapi yang ada adalah persepsi umum yang mengandung nilai-nilai mayoritas yang bersifat dominan dan beberapa nilai-nilai minoritas, yang dapat berjalan secara berdampingan (relatif harmonis),
- Budaya organisasi terdiri dari 3 (tiga) tingkatan nilai, yaitu :
- artifact, atau nilai-nilai ritual, ibarat suatu organisme merupakan kulit yang membungkus isi yang ada di dalamnya. Sifatnya nyata, dapat diamati dan yang mengatur perilaku warga organisasi sehari-hari dalam melakukan kegiatannya, seperti aturan-aturan cara berpakaian, jam kerja, Standard Operating Procedure, Kode Etik organisasi dan lain-lain yang dijadikan penuntun perilaku sehari-hari, yang dapat dilakukan perubahan sesuai dengan perkembangan dan kepentingan organisasi serta perkembangan lingkungan.
- espoused values adalah nilai penghubung antara kulit (artifact) dengan isi (nilai inti), di dalam kenyataannya berupa visi, misi, kebijakan dan strategi Organisasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi, yang dapat dievaluasi pelaksanaannya dan selalu direvisi secara periodik sesuai perkembangan lingkungan strategis
- core values, atau nilai-nilai inti yang mendasari dan menjadi pedoman pokok dalam mengelola suatu Organisasi dalam melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi.
- Budaya organisasi juga terdiri dari simbul-simbul, pahlawan (heroes) dan ritual yang lebih banyak berada pada tingkat permukaan, yang dibentuk oleh praktek keseharian orang-orang yang berada di dalam organisasi.
CIRI-CIRI BUDAYA ORGANISASI
- Merupakan pola perilaku, yang mampu mengatur interaksi antar anggota organisasi, dan antara anggota organisasi dengan pihak luar,
- Memiliki perekat berupa asumsi-asumsi penting dan nilai-nilai dominan yang mampu berpadu secara harmonis, akomodatif dalam menghadapi setiap permasalahan organisasi,
- Didukung oleh informasi dan komunikasi, secara sibernetika (mampu mengendalikan sendiri),
- Dapat dilihat (terobservasi) dari apa yang dikatakan, dikerjakan dan dipikirkan oleh orang-orang dalam organisasi (iklim organisasi),
- Bisa berubah setiap saat untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya, walaupun tidak mudah (relatif stabil).
PEMBANGUNAN BUDAYA ORGANISASI
- Pembangunan suatu Budaya Organisasi harus dilakukan bersama antara Pimpinan, karyawan dan pemangku kepentingan dalam suatu Organisasi, yang mewarnai Pola Perilaku mereka dalam kehidupan berorganisasi.
- Pola Perilaku yang baik dari setiap warga organisasi harus dilihat dari aspek internal (sesuai dengan kepentingan dan tujuan organisasi) dan aspek eksternal dalam arti bisa diterima oleh lingkungan sosial yang lebih luas.
- Penampilan pola perilaku baik tersebut dilandasi oleh 2 (gua) hal yaitu adanya Integritas dan kompetensi yang sesuai yang dimiliki oleh setiap orang yang berada dalam Organisasi.
- Internalisasi Integritas dilakukan melalui pembangunan / pengembangan kepribadian dan karakter setiap individu dalam organisasi, sedangkan kompetensi yang sesuai dilakukan melalui pengembangan kemampuan intelektual dari setiap orang sesuai dengan bidang tugas dan kedudukannya, yang dimulai sejak rekrutmen setiap karyawan, anggota dan atau pimpinan.
- Materi internalisasi meliputi 3 (tiga) hal yaitu :
- Norma-norma yang dapat dibedakan:
- Dari jenisnya terdiri dari : 1) Norma Agama, 2) Norma Kesusilaan, 3) Norma Kesopanan, 4) Norma Kebiasaan dan 5) Norma Hukum.
- Dari segi tingkatan kekuatan perekatan norma terdiri dari : 1) Cara (usages), 2) Kebiasaan (folkways), 3) Tata Kelakuan (mores), 4) Adat istiadat (custom).
- Etika yang diwadahi dalam Kode Etik Profesi (sesuai dengan bidang pekerjaannya) dan atau Kode Etik Organisasi.(sesuai dengan kepentingan dan tujuan Organisasi)
- Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Managerial, sesuai dengan persyaratan minimal pada waktu rekrutmen dan pada saat sudah berada dalam organisasi sesuai dengan kemajuan ilpengtek, kepentingan organisasi dan perkembangan lingkungan strategis.
- Norma-norma yang dapat dibedakan:
VISI GMPK
- Menjadi Perhimpunan yang mendorong terciptanya masyarakat bangsa yang anti korupsi melalui Gerakan Moral Memerangi Korupsi yang akan membangkikan partisipasi masyarakat untuk mencegah dan menangkal kerawanan dan akar masalah korupsi di Indonesia.
- Menjadi Gerakan yang mendorong terwujudnya system kelembagaan pemerintahan yang bersih (clean government) dan upaya membudayakan perilaku masyarakat anti korupsi (anti corruption behavioral citizen) yang akan diharapkan membawa bangsa ini hidup sejahtera, maju, dan bermartabat di tengah-tengah pergaulan bangsa-bangsa beradab di dunia
LIMA PILAR PERANGI KORUPSI GMPK
- DETEKSI KORUPSI
- KEGIATAN LITBANG DALAM MENGUNGKAP KERAWANAN KORUPSI DAN POTENSI MASALAH PENYEBAB KORUPSI
- KEGIATAN INVESTIGASI DALAM RANGKA ADVOKASI KORBAN TINDAK KESEWENANG-WENANGAN
- PENCEGAHAN KORUPSI
- MENDORONG TERBENTUKNYA ENTITAS SOSIAL SBG ISLANDS OF INTEGRITY
- MENDORONG BIROKRASI MEMBANGUN WILAYAH BEBAS KORUPSI
- MENDORONG PENERAPAN ETIKA BISNIS DI LINGKUNGAN PENGUSAHA / SWASTA
- MENDORONG SINERGITAS USAHA PENDIDIKAN ANTI KORUPSI SEJAK DINI BIROKRASI & ENTITAS SOSIAL
- PENANGKALAN KORUPSI
- MENDORONG TERWUJUDNYA KESISTEMAN YG TDK MEMBERI PELUANG KORUPSI (DASA GATRA)
- MENDORONG TERWUJUDNYA MORAL ANTI KORUPSI DI LINGK MASY, BIROKRASI & PENGUSAHA
- MENDORONG TERWUJUDNYA PENGHASILAN YANG RASIONAL BAGI WARGA MASYARAKAT DAN BIRIOKRASI
- MENDORONG TERWUJUDNYA PENGAWASAN BIROKRASI DAN MASYARAKAT YANG HANDAL
- MENDORONG TERWUJUDNYA BUDAYA PATUH HUKUM MASYARAKAT, BIROKRASI DAN PENGUSAHA
- BANTUAN PENINDAKAN KORUPSI DAN ADVOKASI
- MENERIMA PENGADUAN MASYARAKAT TENTANG KORUPSI DAN TINDAK KESEWENANG-2 AN
- MENYAMPAIKAN INFORMASI PENGADUAN MASYARAKAT TTG KORUPSI KEPADA PENEGAK HUKUM
- MEMBERIKAN ADVOKASI KEPADA KORBAN TINDAK KESEWENANG-WENANGAN
- REHABILITASI
- MENDORONG TERTANGANINYA DAMPAK PSIKOLOGIS AKIBAT KORUPSI
- MENDORONG TERTANGANINYA DAMPAK PHYSIK ABIBAT KORUPSI
- MENDORONG TERBINANYA PARA PELAKU KORUPSI UNTUK MEMPERBAIKI MORALNYA
NILAI-NILAI INTI BERPERILAKU GMPK
- Peduli kepada kondisi dan masa depan masyarakat, bangsa dan negaranya.
- Bersedia menjadi agen perubahan dalam kehidupan masyarakat, bangsa dan negaranya.
- Memiliki integritas moral yang dapat diandalkan dalam memperjuangkan terwujudnya Indonesia tanpa korupsi.
- Berperilaku jujur dalam kehidupannya sehari-hari.
- Berani memperjuangkan nilai-nilai kebenaran dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
- Konsisten dalam berperilaku dalam kehidupannya di tengah-tengah masyarakat, bangsa dan negara.
- Egaliter, mengedepankan kesetaraan dan bersedia melayani orang lain yang membutuhkan bantuan dengan senang hati.
JABARAN NILAI-NILAI PEDULI BANGSA
- Nilai-nilai Persatuan dan Kesatuan Bangsa yang mengacu pada 5 (lima) Pilar Pemersatu Bangsa :
- Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928
- Pancasila 1 Juni 1945
- Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
- Undang-undang Dasar 1945
- Negara Kesatuan Republik Indonesia
- Nilai-nilai Tujuan Nasional, terwujudnya masyarakat yang adil berkemakmuran dan makmur berkeadilan, ditengah-tengah pergaulan antar bangsa yang beradab di dunia, dengan indikator :
- Terwujudnya kesejahteraan masyarakat
- Terwujudnya keamanan tanah tumpah darah
- Terwujudnya kecerdasan bangsa
- Terwujudnya peran serta dalam Ketertiban Dunia
- Nilai-nilai Kedaulatan Bangsa, yang memiliki dimensi :
- Kedaulatan di bidang Politik
- Kedaulatan di bidang Ekonomi
- Kedaulatan di Bidang Budaya
- Kedaulatan di Bidang Teritorial (Kewilayahan)
- Nilai-nilai Supremasi Hukum
- Nilai-nilai hukum dijadikan sandaran dalam menyelesaikan setiap friksi dan masalah dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
- Nilai-nilai hukum dirumuskan secara demokratis dalam arti hukum dibuat atas dasar aspirasi rakyat banyak (bukan golongan atau kelompok)
- Nilai-nilai musyawarah untuk mufakat tetap dalam bingkai koridor hukum.
- Nilai-nilai Pembangunan Berkelanjutan
- Cita-cita nasional menjadi Tujuan Pembangunan nasional
- Pencapaian tujuan nasional dilakukan secara bertahap
- Mengedepankan prinsip Kemandirian dalam Pembangunan
JABARAN NILAI-NILAI AGEN PERUBAHAN
- Nilai-nilai Pembelajaran Sepanjang Hayat
- Mempelajari Perkembangan dalam segenap bidang kehidupan Bermasyarakat , berbangsa dan bernegara
- Menganalisis kondisi bidang (gatra) kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk menemukan kerawanan korupsi dan potensi masalah penyebab korupsi.
- Melakukan Pembelajaran secara menerus agar dapat merumuskan solusi terbaik masalah pada setiap gatra kehidupan, memberikan konsultasi, advokasi dan pendidikan anti korupsi.
- Nilai-nilai Penghormatan terhadap hasil-hasil yang telah dicapai oleh para pendahulu
- Memahami dan menghormati Sejarah Perjuangan Bangsa
- Memelihara dan menjabarkan Nilai-nilai Luhur Bangsa ke dalam Tata Laku Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara.
- Meneruskan Perjuangan Bangsa menuju Pencapaian Cita-cita Nasional
- Nilai-nilai adaptasi terhadap perkembangan lingkungan strategis serta ilmu pengetahuan dan teknologi
- Membangun kehidupan yang demokratis berdasarkan Nilai-nilai Luhur Bangsa
- Meningkatkan pemahaman dan pelaksanaan penghormatan terhadap HAM
- Mengikuti dan meningkatkan penguasaan ilpengtek untuk menjawab tantangan globalisasi
- Nilai-nilai inovasi dalam menggerakkan perubahan masyarakat menuju Indonesia Tanpa Korupsi
- Membangun Kesadaran masyarakat akan bahaya korupsi
- Membangun Entitas Sosial dan Birokrasi sebagai Pulau-pulau Integritas (islands of integrity)
- Membangun Tradisi dan Budaya Masyarakat Anti Korupsi
SKEMA NILAI - BUDAYA
JABARAN NILAI-NILAI INTEGRITAS MORAL
JABARAN NILAI-NILAI INTEGRITAS MORAL
- Nilai keselarasan antara perbuatan dengan ucapan
- Satunya pikir, ucapan dan perbuatan
- Kecermatan dalam setiap tindakan
- Keterukuran akibat ucapan dan tindakan keterkaitannya dengan permasalahan
- Nilai kebenaran dalam setiap ucapan
- Pemahaman dan penghayatan nilai-nilai kebenaran
- Akurasi penilaian atas permasalahan yang dihadapi
- Selalu menyuarakan kebenaran dalam setiap kesempatan
- Nilai keikhlasan dalam mengerjakan sesuatu walaupun tidak ada yang melihatnya
- Kematangan perencanaan tindakan
- Keterukuran akuntabilitas pribadi
- Pertanggung jawaban atas tindakan yang dilakukan
- Nilai Keteguhan Sikap dan Perilaku
- Keakuratan penentuan standar kinerja
- Mempedomani standar kinerja secara cermat dalam lingkungannya
- Tidak membiarkan siapapun menurunkan standar dan membahayakan lingkungannya
JABARAN NILAI-NILAI KEJUJURAN
- Nilai Kematangan Hati Nurani
- Pemahaman konsep-konsep nilai moral yang melandasi ucapan dan perbuatan
- Nilai-nilai kebersihan dari perbuatan yang bertentangan dengan norma-norma sosial, agama dan hukum
- Tidak berfikir mencari untung secara tidak wajar dan tidak legal
- Nilai –nilai Harga Diri
- Memegang nilai-nilai hubungan makhluq dengan Sang khaliq dalam kehidupannya sebagai kalifatulah
- Tidak menukar nilai-nilai moral dengan kenikmatan duniawi
- Pertanggung jawaban atas semua ucapandan perbuatan dalam kehidupan dan dalam berorganisasi
- Nilai-nilai Amanah
- Bertindak apa adanya, tidak dilebihkan atau dikurangkan dengan tindakan dan perkataan yang menyimpang dari yang sebenarnya.
- Penyampaian ucapan yang mengandung kebenaran, kebikan dan kegunaan bagi masyarakat, bangsa dan negara.
- Aktulisasi nila-nilai moral melalui pemilihan jalan yang lurus dalam kehidupannya
JABARAN NILAI-NILAI KEBERANIAN MENYAMPAIKAN KEBENARAN
- Nilai-nilai Kebenaran
- Persuaian antara pengetahuan dan obyek (kebenaran obyektif)
- Penggunaan aturan norma hukum, sosial dan agama dalam menguji kebenaran atas permasalahan
- Merupakan suatu pernyataan yang dapat dipertanggung jawabkan sehingga orang lain percaya atas apa yang dinyatakan sebagai benar.
- Nilai-nilai Kredibilitas
- Dilakukan oleh orang yang memiliki kompetensi di bidang permasalahan yang dibahas
- Dilakukan dengan cara-cara yang sesuai dengan yang dipersyaratkan (prosedur baku) yang sah
- Hasil yang dipoeroleh mengandung kebenaran, kebaikan dan kegunaan bagi pihak-pihak yang bersengketa (friksi maupun konflik)
- Nilai-nilai Keberanian
- Keyakinan akan kebenaran perjuangan memerangi korupsi menuju Indonesia tanpa korupsi
- Keakuratan upaya pemecahan masalah yang dirumuskan
- Bersedia memikul akibat dari risalah yang disampaikan dalam upaya memerangi korupsi di negeri ini.
JABARAN NILAI-NILAI KONSISTENSI
- Nilai Keteguhan Pendirian
- Memiliki mindset yang dilandasi nilai-nilai luhur bangsa
- Kecermatan perhitungan dalam menentukan langkah secara benar
- Ketahanan pendirian dalam menghadapi setiap perkembangan permasalahan yang dihadapi
- Nilai Ketaat Asasan
- Mengacu pada landasan norma sosial, agama dan hukum dalam mengurai setiap permasalahan
- Tidak mudah berubah dalam ucapan dan perbuatan dalam menghadapi permasalahan
- Membiasakan melakukan kegiatan yang benar bukan membenarkan perbuatan yang biasa dilakukan
- Nilai Keselarasan
- Kesesuaian antara pemikiran, ucapan dan perbuatan
- Ketersediaan informasi yang memungkinkan terbentuknya kesamaan pandangan setiap orang yang tergabung dalam organisasi terhadap setiap permasalahan
- Kedisiplinan pribadi sebagai prasyarat mewujudkan harmoni dalam kehidupan berorganisasi
- Nilai Kontekstual
- Penguraian permasalahan mengacu pada norma-norma hukum, sosial dan agama
- Penguraian setiap permasalahan selalu dilakukan secara kontekstual, tidak digeneralisasikan
- Perubahan aturan yang berlaku dalam menangani suatupermasalahan mengandung konsekuensi perubahan pola penanganan dan hasilnya, yang harus dicatat dan dilaporkan.
JABARAN NILAI-NILAI EGALITER
- Nilai-nilai kesetaraan
- Memandang setiap orang memiliki derajat yang sama satu dengan lainnya
- Tidak membedakan agama, suku, ras, golongan dalam kehidupan berorganisasi dan bermasyarakat
- Setiap orang bebas memilih jenis, bentuk dan kadar kontribusi yang diberikannya dalam berorganisasi
- Nilai-nilai kesamaan hak
- Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk berkiprah dalam kegiatan organisasi
- Setiap orang memiliki kebebasan dalam memilih peran sertanya dalam berorganisasi sesuai minat dan keahliannya
- Setiap orang memiliki nilai suara yang sama dalam kehidupan berorganisasi.
- Nilai-nilai kebersamaan
- Kegiatan dan keberhasilan organisasi merupakan usaha bersama yang dilakukan oleh setiap orang yang bergabung dalam organisasi
- Keikutsertaan dalam organisasi didasarkan pada kesukarelaan tidak berdasarkan paksaan
- Suasana harmoni dalam hubungan antar orang-orang yang tergabung dalam organisasi, rileks, tanpa ada perasaan adanya jarak sosial dan dapat berkomunikasi dengan lancar.
- Nilai Kepedulian
- Empati pada penderitaan orang lain
- Simpati kepada perjuangan membangun Indonesia tanpa korupsi
- Bersedia melayani orang lain yang membutuhkan bantuan dengan senang hati.